webmaster.ocarm@gmail.com | sekprov.oki@gmail.com

Tahap Pembinaan

Proses formasio awal para Karmelit berlangsung selama beberapa tahun. Doa, ketekunan, dan kerja keras diperlukan seorang calon untuk menjalani proses formasio menuju integrasi penuh ke dalam ordo. Berikut ini gambaran sekilas mengenai tahap-tahap formasio di mana seorang calon mengalami perjalanan untuk menjadi iman atau bruder Karmel.

Postulat

Masa postulat bertujuan untuk membantu calon mengenal diri sendiri dengan lebih baik dan memahami motivasi panggilan secara mendalam, mengembangkan kekuatan mereka dalam menjawab panggilan tersebut, dan memberi kesempatan kepada mereka untuk mengalami panggilan Allah secara bebas dan obyektif. Setelah calon menyadari bahwa ia dipanggil Allah dan dinilai cakap, calon tersebut hendaknya diterima di novisiat menurut ketetapan hukum kanon. Masa ini berlangsung selama satu tahun. 

Novisiat

Masa novisiat adalah masa inisiasi ke dalam hidup Karmel. Pada tahap ini calon hendaknya mengalami cara hidup kita agar mampu mengetahui apakah ia cakap untuk itu. Novis hendaknya dapat mengenal dan menghayati hidup mengikuti Kristus, yang miskin, murni dan taat, dalam kerangka karisma Ordo. Untuk masuk novisiat secara sah calon harus sudah berusia tujuh belas tahun penuh. Novisiat dimulai dengan upacara penerimaan masuk novisiat menurut ritual Karmel.Masa ini berlangsung selama dua tahun.

Masa Kaul Sementara

Pada akhir novisiat para calon yang cakap dan yang memohon dengan sukarela untuk mengikrarkan profesi, hendaknya diizinkan untuk mengikrarkan profesi sementara. Profesi ini merupakan awal hidup bakti. Selama tahap ini para profesanmemperdalam dan memantapkan hidup bakti Karmelnya sampai mereka dapat secara matang membuat keputusan definitif. Pada tahap ini juga dilaksanakan pembekalan ilmiah dan teknis untuk berbagai pelayanan. Masa ini berlangsung selama enam sampai sembilan tahun

Tahun Pastoral

Tahun pastoral adalah masa yang dijalani oleh para profesan Karmel yang hendak menjadi imam. Tahun pastoral ini yang dikelola bersama oleh Ordo Karmel, STFT dan Paroki dimana para profesan ditempatkan merupakan masa belajar berpraktek langsung di lapangan. Syarat mengikuti masa pastoral ini adalah lulus S1 Filsafat Teologi.  Masa ini berlangsung selama sekitar satu tahun.

Persiapan Kaul Kekal

Setelah menyelesaikan masa profesi sementara selama lebih kurang enam sampai sembilan tahun, seorang profesan yang handal dan mendapat ijin dari pimpinan Ordo Karmel diperbolehkan untuk mengikrarkan profesi kekalnya. Pengikraran profesi kekalini didahului oleh pendampingan selama sekitar satu tahun. Profesan yang hendak mengikrarkan profesi kekal ini menjalani masa ini dalam doa dan rekoleksi, refleksi dan meditasi mengenai pentingnya langkah yang menentukan dan utama ini; dengan langkah ini ia akan membaktikan hidupnya bagi Allah untuk selamanya. Melalui profesi kekal profesandigabungkan secara definitif pada Ordo dengan segala hak dan kewajibannya.

Pembinaan Profesional

Biarawan Karmel yang tidak merasa terpanggil untuk tahbisan imamat hendaknya didorong untuk mengikuti studi, bahkan untuk mencapai gelar yang lebih tinggi, agar menjadi lebih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan Provinsi yang mereka layani. Mereka diberi kesempatan mengikuti kursus teologi, khususnya Kitab Suci. Selain itu mereka juga dibekali dengan formasio karmelit yang menyeluruh, sehingga hidup Injili mereka dapat makin berkembang dan mereka dapat menyampaikan kepada orang lain pengetahuan yang telah mereka peroleh.

Persiapan Tahbisan Diakon dan Imamat

Biarawan karmel yang terpanggil untuk menjadi imam harus melalui tahapan-tahapan tahbisan ini, tahbisan diakon dan kemudian tahbisan imamat. Dengan tahbisan tersebut mereka bekerja sama dengan Uskupnya untuk menyebarkan Sabda Allah, melayani sakramen-sakramen, menjiwai komunitas, menjadi sarana Kristus dalam membina umat Allah dan membangun komunitas Injili. Mereka yang akan menerima tahbisan  dipersiapkan secara memadai, dengan menyelesaikan studi dan latihan rohani serta pastoral menurut norma-norma yang ditetapkan Tahta Suci, Konferensi paraUskup di masing-masing negara dan RIVC.

Formasi Berkelanjutan

Para Karmelit menyadari bahwa formasio berkelanjutan merupakan jawaban atas panggilan Allah, yang memanggil  setiap saat dan dalam keadaan baru. Rahmat panggilan adalah benih yang senantiasa tumbuh dan berkembang; mengikuti Kristus berarti melakukan perjalanan yang berkelanjutan. Oleh karena itu formasio tak pernah berhenti dan menuntut agar para Karmelit senantiasa memperhatikan secara khusus tanda-tanda Roh di zaman sekarangdengan membiarkan diri berkembang dalam kesadaran dan kepekaaan sehingga mereka dapat menawarkan jawaban yang memadai atas masalah-masalah zaman sekarang.