Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel seringkali digambarkan baik dalam bentuk lukisan maupun patung sebagai seorang perempuan yang menggendong Bayi Yesus di tangan kirinya dan membawa skapulir di tangan kanannya. Yang khas dari cara menggendong Yesus pada gambaran Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel adalah Yesus seolah-oleh hendak ditunjukkan kepada mereka yang melihatnya. Ini sesuai dengan kidung kuno tentang Maria dalam tradisi Karmel. Para Karmelit memohon kepada Maria untuk menunjukkan Yesus kepada mereka karena Yesus-lah tujuan hidup para Karmelit.
Pakaiannya biasanya seperti jubah Karmel, mengenakan tunik (baju panjang) berwarna coklat lengkap dengan sabuk hitam dan skapulir coklat dan mantol berwarna putih gading, serta penutup kepada berupa selendang berwarna putih. Gambaran yang demikian bukanlah sejak awal mula karena lukisan Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel yang diyakini dibawa oleh para Karmelit awali asal Napoli dari biara di Gunung Karmel ke Eropa dan disimpan di Gereja Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel di kota Napoli berpenampilan berbeda, yaitu berbaju merah dan berkerudung mantol biru tua, dengan sebuah bintang di dada kanannya. Warna merah dalam tradisi sering diartikan kemanusiaan (darah) dan warna biru kesucian (keilahian), bintang di dada kanan hendak mengatakan bahwa Maria adalah Sang Bintang Samudera, yang menuntun para Karmelit berlayar dari Tanah Suci ke Eropa.