Hari-hari para Karmelit dipenuhi dengan warna doa, namun tentunya tanpa meninggalkan karya. Bahkan dalam melaksanakan karyanya para Karmelit berusaha tetap tinggal dalam keheningan dan kesunyian sehingga mereka dapat berdoa dalam karya-karya yang mereka lakukan.
Ibadat Harian
Melaksanakan Ibadat Harian adalah perwujudan partisipasi para Karmelit dalam Gereja yang berdoa, yang bersama Kristus memuji Allah tanpa henti dan berdoa bagi keselamatan dunia. Bagi para Karmelit Ibadat Harian memperluas pujian dan doa ke berbagai waktu sepanjang hari, menghadirkan misteri keselamatan, doa permohonan dan antisipasi kemuliaan surgawi sebagaimana yang ditawarkan dalam perayaan Ekaristi. Ibadat Harian yang terdiri dari Ibadat Pagi, Ibadat Siang, Ibadat Sore, Ibadat Malam (Ibadat Penutup), dan Ibadat Sabda, diupayakan untuk dirayakan secara bersama-sama. Di manapun para Karmelit melaksanakan kegiatan pastoral, mereka berupaya merayakan beberapa bagian liturgi Ibadat Harian bersama dengan umat beriman.
Ekaristi
Sebagai biarawan para Karmelit dipanggil untuk merayakan secara bersama-sama Kurban Ekaristi dan ibadat harian menurut teladan Gereja awali. Perayaan harian Kurban Ekaristi menjadi ‘pusat dan puncak seluruh hidup komunitas’ di manapun para Karmelit berada. Dengan perayaan Ekaristi para Karmelit mengungkapkan kerinduan kita untuk pergi bersama Kristus sampai pada Bapa. Kepada-Nya para Karmelit mempersembahkan hidup mereka sehari-hari dalam pengurbanan total yang bersatu erat dengan misteri paskah Kristus, agar dengan Kristus sebagai Pengantara, disempurnakan dari hari ke hari dalam persatuan dengan Allah dan sesama sehingga akhirnya Allah menjadi segalanya dalam semua
Doa Hening/Meditasi
Doa hening atau meditasi memberikan bantuan yang sangat besar kepada para Karmelit dalam meningkatkan semangat kontemplasi dalam diri mereka. Oleh sebab itu setiap hari para Karmelit menyediakan waktu yang memadai untuk doa hening tersebut. Doa hening biasanya dilaksanakan selama 30 menit sampai 1 jam pada pagi hari dan pada sore hari. Selain pada waktu-waktu khusus untuk berdoa hening, para Karmelit juga diminta berdoa hening saat beraktifitas. Oleh sebab itu dalam biara-biara Karmel keheningan dan kesunyian harus diusahakan dijaga oleh setiap orang. Dalam keheningan dan kesunyian itulah para Karmelit siap mendengarkan suara Roh Kudus
Adorasi
Dalam adorasi yang mendalam dia para Karmelit menyatukan dirinya pada rahmat khusus dari setiap peristiwa dalam kehidupan Yesus. Dalam adorasi para Karmelit menyembah Tuhan dalam kehidupan-Nya yang tersembunyi dan dalam Penderitaan dan Kematian-Nya. Bagi mereka adorasi adalah jalan menuju sebuah relasi dengan Yesus yang sungguh pribadi. Kontemplasi dan adorasi merupakan satu kesatuan yang begitu dekat, sebuah relasi yang saling mengandaikan, bahwa keduanya tidak dapat dipisahkan. Para Karmelit menyembah ketika berkontemplasi dan mereka berkontemplasi ketika menyembah
Lectio Divina
Lectio divina merupakan sumber sejati spiritualitas kristiani yang dianjurkan oleh Regula Karmel. Para Karmelit melaksanakannya setiap hari untuk memupuk cinta yang mendalam dan sejati untuk itu, sehingga mereka dapat berkembang dalam pengenalan akan Yesus Kristus. Dengan demikian para Karmelit melaksanakan perintah Rasul Paulus yang tercantum dalam Regula: ‘Hendaknya pedang roh, yaitu Firman Allah, diam berlimpah-limpah dalam mulut dan hatimu, dan segala sesuatu yang harus kamu lakukan, lakukanlah itu dalam nama Tuhan.’ Para Karmelit berusaha melaksanakan lectio divina secara bersama dengan teratur sehingga mereka semua dapat berbagi pengalaman akan Allah dan menjawab bersama-sama tantangan sabda-Nya
Latihan Doa
Memang setiap Karmelit dipanggil untuk berdoa bersama, namun mereka juga hendaknya mengundurkan diri untuk berdoa kepada Bapa di tempat tersembunyi. Praktek hidup dalam hadirat Allah, suatu tradisi Karmel, secara berangsur-angsur menjadi sulit dilakukan pada zaman modern ini. Maka para Karmelit berusaha saling membantu mencari Allah lewat doa yang berkaitan erat dengan hidup mereka sehari-hari. Para Karmelit diundang untuk mengalami secara lebih mendalam bentuk-bentuk doa yang umumnya sesuai dengan spiritualitas khas Karmel dan dianjurkan untuk mencari dan melakukan latihan berbagai bentuk baru doa yang sesuai dengan karisma Karmel.
Bacaan Rohani
Selain berdoa, pengenalan akan Allah dapat dilakukan dengan membaca buku-buku rohani dan merenungkan isinya. Pembacaan buku-buku rohani, terutama karya para penulis Karmelit sangatlah dianjurkan. Ada banyak buku-buku rohani yang baik buah karya para Karmelit baik di masa lampau maupun masa kini. Semuanya itu dapat menghantar para Karmelit untuk semakin mengenal panggilannya dan terutama Allah yang memanggilnya.
Makan Bersama
Makan adalah kegiatan penting dan sekaligus rutin dilakukan oleh manusia. Para Karmelit berusaha untuk selalu makan bersama. Bagi mereka makan bersama bukan hanya kesempatan untuk mengisi kembali sumber kekuatan tubuh tetapi juga merupakah kesempatan untuk bersama-sama para saudara yang lain mensyukuri berkat Tuhan berupa makanan. Para Karmelit sebagaimana kebanyakan orang-orang lain, makan tiga kali sehari. Pada saat tertentu mereka menyantap makanannya dalam keheningan (biasanya di pagi hari), saat rekoleksi dan retret, dalam masa Prapaskah maupun Advent untuk merenung dan berdoa sambil menyantap makanan. Pada Jumat malam kecuali pada masa Paskah atau pada saat ada perayaan mereka juga makan dalam keheningan sambil mendengarkan bacaan dari Kitab Suci atau buku rohani tertentu. Pada saat makan sambil bercakap-cakap, para Karmelit menggunakan kesempatan itu saling berbagi pengalaman yang menguatkan dan juga menambah keakraban di antara mereka.
Rekreasi Bersama
Rekreasi berasal dari kata re dan kreasi. Jadi arti kata rekreasi adalah menciptakan kembali. Rekreasi dimaksudkan untuk menciptakan kembali kesegaran manusia, kita mungkin berubah karena kelelahan, pekerjaan yang menyita pikiran ataupun lainnya. Saat rekreasi adalah saat memulihkan diri kembali menjadi manusia baru yang segar dan bergairah. Oleh sebab itu rekreasi adalah sesuatu yang penting juga dalam hidup manusia. Bagi para Karmelit rekreasi tidaklah selalu berarti berkunjung ke tempat wisata. Pemulihan diri (rekreasi) dapat dilakukan dengan melakukan olah raga, hobi, bermain permainan, bercakap-cakap, dan sebagainya. Biasanya saat rekreasi juga menjadi saat memperbaiki dan meningkatkan hubungan antar saudara. Oleh sebab itu pelaksanaan rekreasi sifatnya komunal bukan pribadi, bukan satu arah tetapi multi arah.
Kerja Bersama
Kerja adalah salah satu bentuk perwujudan manusia sebagai ko-kreator Allah dalam mengelola ciptaan. Oleh sebab itu kerja juga merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Para Karmelit juga bekerja, tentunya pekerjaannya bermacam-macam sesuai dengan tugas yang diembannya, baik sebagai pastor paroki, guru atau dosen, petugas sekretariat, pengurus dapur, bercocok-tanam dan sebagainya. Selain kerja yang sifatnya pikiran, para Karmelit juga mengerjakan pekerjaan tangan sehari-hari, misalnya membersihkan rumah, memasak, berkebun dan sebagainya. Pekerjaan tangan (opus manual dalam Bahasa Latin) adalah bagian dari panggilan para Karmelit sebagai kelompok mendikan.